Wednesday, April 26, 2017

Dampak Negatif Industri Kimia Bagi Kesuburan Tanah di Sekitar Pabrik


Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang berlimpah akan alamnya. Salah satu kekayaan tersebut adalah tanah yang sangat subur dikarenakan Indonesia berada di kawasan yang masih terdapat banyak gunung berapi, dimana gunung-gunung tersebut mampu mengembalikan permukaan tanah sehingga muda kembali dan kaya akan unsur hara. Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak digunakan untuk kepentingan dari masing-masing personil tanpa memperhatikan dampak yang nantinya akan timbul.
 Berkembangnya teknologi dan kegiatan industri mengakibatkan banyaknya terbentuk kawasan industri yang meraup luas area dan limbah dari industri yang ada pastinya akan menimbulkan banyak dampak negatif bagi tanah. Berdasarkan kenyataan dan fakta tersebut, topik ini sangat penting untuk dibahas agar dapat menjadi pengingat kita terkait dampak-dampak apa saja yang dapat muncul akibat pembangunan dan proses industri yang berlangsung, agar kedepannya kita dapat memperhatikan lingkungan sekitar sebelum memproses sesuatu.

Pembahasan
Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup
Pencemaran tanah dapat dikatakan sebagai keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah, dan juga air limbah dari tempat penimbunan sampah dan limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Ada berbagai dampak dari pencemaran tanah seperti pada faktor kesehatan, ekosistem dan pertanian. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang ada.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian umumnya terjadi pada perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Penanganan wajib dilakukan untuk menindaklanjuti pencemaran tanah yang telah terjadi. Terdapat dua metode penanganan pencemaran tanah, yaitu remediasi dan bioremediasi. Remediasi adalah adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu on-site dan off-site. Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi) dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Sedangkan bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Kesimpulan
Pencemaran tanah merupakan fenomena yang harus secepatnya ditindaklanjuti karena dampak dari pencemaran tanah sangat luas bagi lingkungan sekitar, baik dari segi kesehatan, ekosistem maupun pertanian. Metode-metode seperti remediasi dan bioremediasi harus dilakukan sesering mungkin agar tanah-tanah yang ada menjadi subur kembali. Pendapat pribadi saya, berpikir lah sebelum bertindak. Buatlah sebuah kawasan industri jika memang sebelumnya sudah dikaji terlebih dahulu tentang masalah pembuangan limbah dan dampak pada lingkungan sekitar. Karena pada dasarnya semua pencemaran itu terbentuk karena aktivitas kita sendiri.

Daftar Pustaka
http://karyatulisilmiah.com/pencemaran-tanah/?upm_export=pdf

Lampiran



Gambar 1. Proses Pembuangan Limbah

Gambar 2. Hasil Pencemaran Tanah (1)

Gambar 3. Hasil Pencemaran Tanah (2)

Sumber gambar:
http://ecoyouthtoyota.id/berita/waspada-polusi-tanah.html
http://cer1tak0.blogspot.co.id/2013/05/kesehatan-lingkungan-pencemaran-tanah.html
http://umum-pengertian.blogspot.co.id/2016/04/upaya-mengatasi-pencemaran-tanah-efektif.html